Sifat Rendah Hati Nabi Muhammad Rosululloh Shallallahu 'Alayhi Wa Sallam (Part 2)
Bab Keempat
Pasal Rendah Hati Nabi Muhammad Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam (Part 2)
Pernah Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam bersama para sahabatnya menyembelih kambing dalam sebuah perjalanan. Seperti biasanya mereka selalu membagi tugas. Seorang dari mereka berkata:
"biar saya yang menyembelih"
"saya yang menguliti", sahut yang lain
"saya yang memasak", ujar berikutnya
Setelah mereka mengambil kiprah masing-masing, maka Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:
"BIAR SAYA YANG MENCARI KAYU BAKARNYA"
Pernah juga Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam menghampar surban dia untuk Syaima* serta memuliakannya dengan dukungan yang melimpah ruah.
Begitupula menghamparkan surban untuk sahabat Jarir ibn Abdillah al-Bajali rodhiyallohu 'anhu saat dia menghadiri majelis Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam dan tidak mendapat kawasan duduk.
*
Nama dia Hudzafah binti Harits as-Sa'diyah, saudari sepersusuan Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam. Beliau dan bundanya (Halimah as-Sa'diyah) yang mengasuh Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam semasa kecil. Diriwayatkan oleh ibn Ishaq, Syaima' mendatangi Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam seusai peperangan Tho'if seraya berkata:
"Wahai Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam, ingatkah engkau kepadaku? Aku ialah saudari sepersusuanmu"
"adakah bukti?", tanya Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam
"ingatkah engkau sewaktu saya gendong belakang, engkau menggigit bahuku hingga terluka?"
Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam pun ingat akan insiden itu dan mengakui sehabis melihat bekas gigitan di bahunya. Kemudian Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam menghamparkan surbannya,
"Duduklah wahai saudariku", pinta Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam dengan segenap hati.
Lalu Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam memberinya dua pilihan, tinggal bersama Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam dengan penuh penghormatan atau pulang ke kaumnya. Namun dia menentukan pulang ke kaumnya. Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam memulangkannya ke Bani Sa'ad dengan dukungan yang melimpah, bahkan semua tawanan perang yang berjumlah ENAM RIBU TAWANAN dibebaskan karena Syaima' rodhiyallohu 'anha, belum pernah terjadi pembebasan tawanan perang sebanyak ini di bumi sebelum dan sehabis insiden ini.
_End_
*catatan penulis:
Perangai dia shallallahu 'alayhi wa sallam dalam sifat rendah hati mudah-mudahan kita sanggup meniru, dengan petunjuk dari guru yang mempunyai sanad (rantai) ilmu hingga Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam tentunya.
*catatan penggubah
abi Ihya sering kali memberikan kepada para santrinya:
"bersiaplah dengan cacian dan makian, di-lokno ojo mlorok (artinya: bila di-hina jangan mlorok atau jangan mata melotot atau jangan marah), di-puji ojo mekrok (artinya: bila dipuji jangan membesar atau jangan sombong)"
_____________
Mandhumah Asy-Syamail An-Nabawiyyah
Untaian Mutiara Perangai Nabi Yang Mulia
Dikumpulkan Oleh:
Muhammad Ja'far bin Abu Bakar
(Alumni Ma'had Nurul Haromain Pujon dan Alumni Ma'had Rusyaifah Makkah alMukarromah)
Kitab ini mendapat sambutan baik oleh Abuya Dr. Sayyid Ahmad bin Muhammad Alawi alMaliki alHasani
(Pengasuh Ma'had Rusyaifah Makkah)
Abi na KH. Muhammad Ihya' Ulumiddin juga turut memberi pengantar, begitu pula Gus Idror bin Maimun Zubair
<< Kumpulan Artikel Perilaku Nabi Muhammad Rosululloh shallallahu 'alayhi wa sallam