Kaitan Kerajaan Majapahit Dan Islam
Majapahit merupakan salah satu kerajaan besar yang pernah ada di Indonesia. Kerajaan Majapahit awalnya berlatar kerajaan Hindu dan sangat toleran dengan Islam. Hal ini sanggup dibuktikan dengan banyaknya makam Islam yang ada di tempat Tralaya sekarang. Di wilayah ini kita sanggup menemukan banyak watu nisan yang berangka tahun 1369 hingga 1611 M.
Di masa itu Majapahit ada pada era keemasannya ketika diperintah oleh Hayam Wuruk. Ada hal menarik dari bentuk hiasan pada nisan-nisan tersebut. Bentuk nisan mirip lengkung Kalamakara. Penulisan angka tahunnya ditulis dengan angka dari aksara Kawi dan tidak memakai aksara Arab.
Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa Islam ada di Majapahit semenjak pertengahan kurun ke 14 dan hal ini sesuai dengan kronik Tiongkok yang ditulis Ma-Huan ialah seorang Tionghoa beragama Islam. Ia juga salah satu anak buah Laksamada Cheng Ho yang tiba ke Maajpahit. Ma Huan dengan terperinci menyampaikan ketika datang, Majapahit sudah dihuni oleh 3 golongna masyarakat ialah orang Islam dari barat, orang Tionghoa beragama Islam dan orang Majapahit yang beragama Hindu.
Masuknya Islam ke nusantara memperlihatkan dampak pada tradisi masyarakat mirip dalam hal memukul bedug. Menurut catata arkeolog, bedug mulai dipakai semenjak masa prasejarah ialah pada zaman logam. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya moko yang dipakai dalam upacara keagamaan dan ritual meminta hujan. Selanjutnya pada masa Hindu bedug berfungsi sebagai media untuk mengumpulkan penduduk dari desa dalam rangka persiapan perang. Di masa Islam bedug dipakai untuk penanda waktu salat lima waktu.
Gambar: disini
Di masa itu Majapahit ada pada era keemasannya ketika diperintah oleh Hayam Wuruk. Ada hal menarik dari bentuk hiasan pada nisan-nisan tersebut. Bentuk nisan mirip lengkung Kalamakara. Penulisan angka tahunnya ditulis dengan angka dari aksara Kawi dan tidak memakai aksara Arab.
![]() |
Candi sisa kerajaan Majapahit |
Masuknya Islam ke nusantara memperlihatkan dampak pada tradisi masyarakat mirip dalam hal memukul bedug. Menurut catata arkeolog, bedug mulai dipakai semenjak masa prasejarah ialah pada zaman logam. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya moko yang dipakai dalam upacara keagamaan dan ritual meminta hujan. Selanjutnya pada masa Hindu bedug berfungsi sebagai media untuk mengumpulkan penduduk dari desa dalam rangka persiapan perang. Di masa Islam bedug dipakai untuk penanda waktu salat lima waktu.
Gambar: disini